July 29, 2011

Aku Yang Pilu

di sini aku terbaring dalam dekapan tanganku, bertumpu di antara raga yang tengah merintih pilu, jiwa kurasakan lemah tak bertumpu, hanya kosong yang selalu terlintas dalam imajiku, sepertinya aku telah kalah oleh waktu, yang tak inginkan epidose baru dalam kisahku, hingga setiap detik yang kini berlalu, hanya membawa lembaran bisu dalam ruang diamku

July 27, 2011

Lembar Terakhir

dengan mata pena cinta yang terus bergulir, akan ku tulis kembali kisah romansa untuk sebuah episode baru, mungkin ceritanya kali ini adalah untuk yang terakhir, karena tak lagi ada lembar kosong yang tersisa dalam hatiku

July 26, 2011

Kenangan

sendiri aku meretas sepi dalam keheningan malam, mengais kata yang tersisa dari samudra hatiku yang paling dalam, di situ masih kudapati namamu tertulis jelas pada secarik kertas kusam, terbenam di antara kenangan yang pernah terjalin di masa silam

July 24, 2011

Mencintaimu Sampai Mati

bukankah sudah pernah kubilang kepadamu, bahwa cintaku ini telah mengakar dalam dinding hatiku, setiap urat nadiku adalah jalinan kasih yang telah kau balutkan di sekujur tubuhku, akan selalu bersemayam hingga sang waktu memanggil desah nafas terakhirku

July 21, 2011

Cahaya Rindu

bila gulita malam telah merajai segenap alam pikiranmu, pejamkan sejenak kedua pasang mata indahmu dan lihatlah di kedalaman hatimu, akan kau temukan sebuah pancaran cahaya rindu yang bersemayam sepanjang waktu, menghangatkan jiwamu saat dinginnya malam mulai membekukan nafas cintamu

July 19, 2011

Terkurung Dalam Badai Rindu

taukah engkau kekasihku, malam ini aku kembali terseret dalam badai rindu, ia datang tiba-tiba dari berbagai penjuru, dan kini aku telah berada dalam turbulensi yang mengurung ragaku, terombang-ambing dalam haru yang terus berseteru dengan waktu
pagi kali ini menyapaku dengan gigil butiran embunnya, ia datang bersama kabut yang tersesat mencari sumber cahaya, seperti rasa rindu yang melingkupi dinding hati, ia berlarian kesana-kemari lalu bersembunyi diantara denyut nadi

July 17, 2011

aku adalah nyanyian jiwa yang tercipta dari getar dawai hati yang terus bersenandung tanpa henti, setia melagukan tiap bait yang tersaji dalam ruang imaji bersama irama yang mengalun dari denyut nadi

July 16, 2011

Romansa Malam

lihatlah rembulan yang sedang terlena dalam pelukan sang awan, begitu manja ia bergelayut di antara tangan-tangan lembutnya, seolah tak peduli dengan begitu banyak bintang yang memperhatikan, mereka tetap berpeluk hingga pagi memisahkannya

July 13, 2011

Sang Penakhluk Hati

engkau adalah satu-satunya wanita penakhluk hatiku, pembangkit gairah dalam telaga jiwaku yang telah lama beku, tak ingin ku kehilangan sosok indah yang memberi damai dalam ruang hatiku, akan kujaga kisah ini hingga engkau jatuh dalam dekapan kasihku dan menjadi milikku hingga akhir putaran waktu

July 12, 2011

Jatuh Hati

saat pertama ku mengenal dirinya, kurasakan getar cinta dari setiap syair yang ia cipta, tiap bait kata terangkai begitu mempesona, hingga memikat jiwaku tuk mulai menyatukan kepingan asa, membingkainya dalam sebuah harap tanpa tanda tanya, meleburkan segenap rasa yang masih tersisa lewat goresan tinta asmara

Simphony Dua Hati

aku dan kamu adalah sebuah simphony keindahan, ketika getar dawai hati dan senandung jiwa kita saling bersahutan, berdua kita memadukan bait ke dalam alunan nada dan melody, meleburkan rasa dalam sebuah kidung yang mengalun harmony

July 11, 2011

Cinta Sejati

setiap detik yang berlalu hanya bayangmu seorang yang melintas dalam benakku, memenuhi setiap ruang dalam tabir imajiku, tentang cinta yang telah aku sandarkan dalam hatimu, juga tentang keabadian rasa yang telah engkau bangkitkan untukku, bahagia kini kurasa meliputi relung sukmaku, menyambut pancaran lembut kasih putihmu, dawai hatiku senantiasa senandungkan namamu, berharap engkaulah sang cinta sejatiku

July 10, 2011

Aku Dan Kenangan

dalam kerinduanku tentang segala keindahan yang sempat menghiasi relung sukma, kuputar kembali lagu cinta yang dulu pernah menyatukan kepingan hati kita berdua, kunikmati setiap lantunan bait yang mengantarkan jiwaku menyusuri ruang hangat dalam hatimu, dan dapat kurasakan betapa hebatnya getaran yang kau cipta tuk menyambut benih kasih sayangku saat itu

Menanti Bidadari

wahai bidadari, datanglah engkau malam ini, berikan sepercik rasa tenang dalam hati, jadilah penggembala dalam mimpi indahku, tuntunlah jiwaku melintasi warna pelangimu, buai anganku dalam keteduhan taman surgamu

Melodi Pengantar Mimpi

teruntukmu kurangkaikan bait sederhana ini,
gambaran dari segenap rasa yang kumiliki
tercipta lewat alunan nada tak bermelodi,
bersama kerlip bintang yang silih berganti

seiring detikan waktu yang lambat berganti,
sosokmu hadir tepiskan lamunan sepi
kesunyian yang sempat meraja dalam hati,
kini seakan hilang tiada tersisa lagi

layaknya pujangga dengan seribu puisi,
tuturmu mengalun lembut tenangkan diri
siang dan malam sapamu selalu kunanti,
pengusir segala risau yang membalut jiwaku ini

sungguh kuingin engkau selalu tetap ada di sini,
berbagi cerita lewat kidung pembuai mimpi
bersamamu akan kulebur segala asa ini,
walau hadirmu hanya sebatas bayang ilusi

Cinta Sepanjang Masa

aku mencintaimu tanpa jeda, seperti rotasi bumi yang bertumpu pada kekuatan kedua kutubnya, menjaga setiap jengkal kehidupan yang bernaung di dalamnya, tanpa mengenal akhir dan hitungan pergantian masa

Pusara Cintaku

dan kini telah engkau ciptakan pusara jiwa di tengah telaga hatimu yang mulai membeku, membabat habis kepingan asa yang tersisa hingga tiada lagi damai menyentuh kalbuku, semua luruh di terpa pusaran waktu yang sekejap berlalu, hanya sisakan hening yang kian menepikanku bersama malam- malam sunyi tanpa sentuhan kasihmu

Aku Ada Untukmu

aku akan selalu ada di mana engkau mengingatku, dalam tiap lengkung senyum ataupun isak tangis yang mewarnai hari-harimu, dan ketika langkahmu mulai tak bisa menjangkau lagi bayanganku, biarkan sayap-sayap hangatku memeluk erat lelahmu, menguras habis tiap bulir peluh yang membasahi sekujur tubuhmu, dan akan kau sadari bahwa aku benar-benar ada saat kau menginginkanku
cinta tak pernah mengenal ruang dan waktu, di mana ada rasa disitu pula ia akan singgah, entah itu hanya sekejap saja ataupun dalam hitungan waktu yang cukup lama, ia akan selalu setia mengikuti aliran rasa yang telah tercipta

July 9, 2011

kasihku malam ini begitu dalam rasa rindu yang harus kutahan, ada rindu di mana syair kita saling berkejaran, saling berebut menyatukan serpihan kata yang berserakan, ada rindu ketika degup jantung kita saling berlompatan, melepas hasrat tuk menciptakan satu senyum keindahan

Terpesona

wahai gadis penebar larik-larik kata, engkaulah pesona keabadian rasa, pemikat sukmaku yang sempat kehilangan asa, hingga tiada lagi hampa yang tersisa dalam jiwa
cinta akan senantiasa datang kepada hati yang telah terluka sekalipun tak lagi ada pintu untuk mengetuk ruang dengarnya, kepada jiwa yang tengah terpenjara dalam selubung hampa sekalipun lara menjadi jeruji yang telah mengucilkannya
wahai bidadari sudikah kiranya engkau pinjamkan selendang pelangimu semalam saja, malam ini aku ingin memanjat langit dan menari dengan bintang-bintang di angkasa, kemudian memeluk erat sang rembulan yang tengah merekah sempurna hingga pagi datang dengan senyumnya yang memukau semesta

Dalam Cinta

hidup dalam percintaan bagai menempuh sebuah peperangan, membutuhkan pengorbanan dan keyakinan, menginginkan kesetiaan, kebahagiaan, dan kedamaian, cinta memang perlu tuk di perjuangkan bagai tangan bukan hanya berhak untuk di pakai makan atau berjabatan, tapi juga merabah dan berpelukan, bagai bibir yang bukan hanya di pakai untuk makan atau minum, dan melakukan pembicaraan, tapi dapat juga di pakai untuk ciuaman, senyuman di saat menatap pelaminan, memberikan tangisan terindah di saat pernikahan, melangkah ke depan menuju masa yang akan datang meraih kebahagiaan, karena cinta harus di perjuangkan untuk mencapai sebuah tujuan

Petikan Rasa

untuk kesekian kali nafasku kembali memburu,
mengejar udara yang melintas di sekitarku
ragaku menyesak menembus labirin waktu,
mencari sela menjemput bayang wajahmu

duhai gadis manis penebar kata,
engkaulah pesona pemikat jiwa
wangimu menyusup rasuki sukma,
mengalir lembut getarkan rongga dalam dada

saat sepi datang kau menjelma lewat bait indahmu,
melambungkan angan hingga menyentuh langit biru
kau bangkitkan keabadian rasa lewat percikan cahayamu,
terangi gelap malam yang setia mengurung ragaku

ingin rasanya kupetik indah warna yang kau cipta,
menjadikannya kanvas dalam pengharapan jiwa
akan kulukis setiap jengkal spasi yang tersisa,
hingga menjadi sebuah maha karya abadi sepanjang masa

aku rela untuk menjadi sesuatu, seperti apa yang engkau pinta, entah sekedar kau jadikan rindu, atau engkau jadikan sebuah cinta, namun jangan pernah sekalipun kau permainkan setiaku, karena hati ini tak sanggup lagi menampung goresan luka
malam ini tak kulihat lagi bintangku berkelip manja, sebentuk gumpalan awan hitam telah menyaput rona wajah cantiknya, menghalangi pendar cahaya yang sempat hangatkan jiwa
dalam benak hatiku telah tercipta sebuah prasasti cinta dengan namamu sebagai ukiran utamanya dan janji setiaku sebagai garis penegasnya serta percikan kasih dan sayangku sebagai warna pelengkapnya

Aku Bukan Pujangga

siapalah diriku ini di matamu kawan, pujangga bukan penulis pun juga bukan, namun tak sedikit yang menganggap diriku seorang penyair, sebagai perangkai kata-kata yang begitu mahir, aku hanyalah insan yang ingin mencari arti, dari setiap tabir yang kerap menyelimuti dinding hati, menghadirkannya lewat barisan kalimat sederhana, bukan lewat majas yang begitu sulit untuk dicerna
dengarkanlah uraian rinduku duhai kasihku, begitu berartinya dirimu dalam hidupku, hingga tak pernah terlewatkan sedetikpun waktuku tanpa memikirkanmu, bagiku engkau laksana mantra yang terus menggema dalam palung jiwaku, pembangkit semangat saat dunia mulai menepikanku
dengarlah wahai insan yang bernama kekasih, jangan pernah kau kecewakan hati yang mencintaimu dengan penuh kasih, jagalah ia dengan segenap rasa yang ada padamu, jangan kau biarkan dirinya terjatuh saat berada dalam dekapan tanganmu, karena bila sedetik saja engkau melukainya, maka akan berlaku juga padamu hal yang sama
saat desah nafas kita tengah menyatu dalam gebu, dan debar jantung kita saling berlomba memburu waktu, ingin kulumat habis tiap lekuk bibir indahmu, membasuh tiap ruasnya yang mulai mengering karena terus melafazkan kata rindu untukku

Basa-Basi Cinta

aku bukanlah putra seorang raja,
yang berkuasa dan bergelimang dengan harta
bukan pula seorang kstaria berkuda,
yang berwibawa lagi gagah perkasa

aku hanyalah seorang manusia biasa,
yang dambakan satu cinta sederhana
tak perlu memandang wajah ataupun rupa,
hanya inginkan satu janji untuk setia

jika ada cinta seperti yang kupinta,
akan kujaga ia dengan sepenuh jiwa
tak peduli dengan segala luka yang akan mendera,
meski nyawa yang akan menjadi taruhannya

Belukar Rindu

ingin kusibak belukar rindu yang terus menjalar menyelimuti pelataran hatiku, memberi sedikit celah bagi cahayamu untuk memasuki dimensi ruang dan waktuku, namun apalah daya belukar itu teramat lebat bagimu, dan disini aku kian terhimpit oleh rindu yang mengurungku sepanjang waktu
aksara-aksara patah kembali tergurat dalam lembaran jiwaku, membawa berjuta rasa dalam rangkaian syair sederhanaku, tak perlu waktu untuk memahami setiap lekuk nada yang tercipta, cukup rasakan saja iramanya mengalir menyentuh sisi ruang hampa yang masih tersisa
wanita hebat bukanlah ia yang mampu menundukkan hati banyak lelaki, lalu menawannya dalam terali tanpa status yang pasti, wanita hebat adalah ia yang mampu menjaga hati lelaki yang mencintainya, sehingga tak akan pernah mau beranjak dari dirinya, dan selalu bisa menepis segala goda yang kerapkali datang mengusik ketenangan jiwa
tahukah engkau wahai kekasihku, saat kujalani waktu tanpamu, suara hati kecilku tiada henti memanggil namamu, setiap detik yang berlalu adalah kata rindu, menyelimuti tiap sudut kosong di hamparan kalbuku, bagiku engkau adalah memori terindah sepanjang waktu, selalu ada dan melekat dalam tabir imajiku
sepanjang bumi ini masih terus berputar, kasihku padamu tak akan pudar, selama nadiku masih sanggup untuk berdenyut, cintaku padamu tak akan pernah surut
sinar cahaya kasih telah menyingkap kabut yang sempat menyelimutimu erat, memberi ruang bagi segumpal hati untuk kembali bangkit dan menggeliat, mencipta getaran-getaran cinta yang sempat sekarat, dengan segala harap lewat ketulusan kasihmu yang tak bersyarat
merindumu dengan setiap detak jantung yang menghidupi ragaku, bagiku engkau seperti nada dalam sebuah lagu, tanpamu aku hanyalah sebatas syair bisu, tak mampu memberi makna dalam kisah yang telah tertulis untukku
getar nada cinta semakin hangat kurasakan, meluntukan segenap beku yang meyelubungi dawai hatiku, setiap detik yang mengalir adalah irama kerinduan, mengalun syahdu di antara bayang indah wajahmu
sekian lama aku berjibaku dengan waktu, mencari jawab di antara tanya yang mengisi sudut nalarku, dan kini kuharus kembali mengecap laju peluhku yang mengalir membasahi bumi, saat kenyataan memapah kaki letihku dalam jurang tak bertepi
cinta datang laksana tetes embun pagi hari, lembut sejukkan hati, namun sering kali cinta pergi seperti petir yang membelah kumpulan awan di angkasa, menghentak seisi ruang dalam dada, mencabik-cabik setiap asa yang tersisa, mengguncang kedamaian yang telah tertata di pelataran jiwa

Romansa Yang Tak Pernah Tercipta

indahnya cahaya saat purnama mulai mengangkasa,
tak seindah rasa yang kini merasuk penuhi jiwa
laksana ribuan mutiara berkilauan cahaya,
senyumnya menelisik jauh menembus ruang dalam dada

setiap hela nafas yang kau punya adalah pesona,
memikat sukmaku yang mulai kehilangan asa
sesekali bibir ini bergetar pelan seolah ingin bersuara,
mungkin engkaulah sosok yang selama ini aku damba

untuk kesekian kalinya hati ini kembali meronta,
namun selalu saja tak berani datang untuk menjelma
menjadi sebentuk untaian kata bertahtakan cinta,
hingga tercipta sebuah romansa antara kita

kini biarlah aku merindu diantara sisi ruang hampa,
memeluk erat bayang semu tak berwujud rupa
entah sampai kapan rasa ini akan sanggup terjaga,
mungkin hingga engkau datang dan memelukku dengan mesra
ada rindu yang kini harus kupasung, ada hasrat yang menjerit karena terkungkung, biarlah semua terkubur dalam malam berselimutkan senyap, agar tak ada lagi tanya atas sebuah cinta yang terus berharap, disini aku kembali bersandar dalam dekap tangan sunyi, hingga mentari datang dan melerai bulir-bulir bening yang mengalir membasahi pipi
nada cinta kembali datang ciptakan suara, iramanya indah mengalun tanpa jeda, berhembus membawa bulir-bulir halus penyepuh rasa, meniupkan senyawa kasih ke setiap penjuru semesta, biarkan sentuhan hangatnya membelai raga, dan rasakan hadirnya memberi damai dalam jiwa

Lagu Cinta

aku adalah lagu cinta, di mana kasihmu adalah melodi pengantarnya dan segenap ruang dalam hatimu adalah pendengar setianya, selalu ada di mana engkau berada, menggema hingga getarkan palung dalam jiwa
sayu pandangan mataku tak berbingkai, raga kurasakan semakin lemah lunglai, menahan sesak yang terus saja erat merantai, mengikuti irama langkahku yang kian gontai, dalam pencarian asaku yang telah terbingkai
kerinduan yang ada hanya mampu ciptakan jutaan bayang dirimu yang mulai menghilang, namun tiada sanggup lagi mencairkan kebekuan hati yang pernah kau hangatkan, hanya cinta dan kasihku yang terus mengalir dalam detik waktu yang terus berjalan, sekalipun engkau tak lagi menyambutnya dengan
senyum keindahan
aku laksana seorang ksatria tanpa pedang, juga tanpa kuda sebagai kendaraan tunggangan, di sini aku hanya menyandang sebuah baju zirah usang, yang telah koyak dan berlubang dalam medan pertempuran, kini kuharus kembali mencari jalan untuk pulang, mengobati luka yang tertoreh di sekujur badan

July 8, 2011

resah kembali bergaung di sudut hati, mengusik damai yang baru saja menghampiri, dingin malam semakin leluasa mencengkeram diri, mengusir hangat yang sempat kau berikan saat senja mulai menepi, tanpamu aku sepi
sesaat kurasakan angin malam menjamah tubuhku dan berbisik, lalu menghilang di antara tetesan hujan rintik, dingin yang membalut udara tak menyurutkan langkah penaku menari dalam lembar imaji, merangkai aksara tanpa henti hingga membentuk untaian kata tuk mengungkap segala risau hatiku ini

Arjuna Sejati

setitik bayangan tampak melintas di angkasa,
diantara awan yang tengah merapatkan barisannya
menutup senja yang tak lagi merona,
tertinggal oleh putaran langkah kaki sang surya

lihatlah sang arjuna telah kembali,
dari balik kaki cakrawala ia mulai tampakkan diri
gerak langkahnya tertata begitu rapi,
mengalun pelan ikuti irama dalam hati

sesaat awan mulai menyibakkan sisi gelapnya,
seraya memberi ruang bagi sang pembawa panah asmara
jutaan pasang mata dibuat terpesona olehnya,
berdecak kagum menatap sosok yang penuh wibawa

berlatarkan rintik hujan dan senandung para bidadari,
sang arjuna mulai pentaskan satu aksi
menari indah diatas lengkung warna pelangi,
coba memikat sang pujaan hati

kaum hawa menyambutnya penuh suka cita,
seakan terlupa dari segala luka yang membalut jiwa
tangis derita berubah menjadi senyum bahagia,
larut dan terbuai dalam aura penuh romansa

sayup-sayup mulai terdengar bisikan suara hati,
diantara wanita yang kian terlenakan diri
mengalun syahdu getarkan nurani,
dambakan cinta seorang lelaki sejati

Pemujamu

telah kupersembahkan seluruh asaku dalam altar suci yang kau suguhkan di hamparan kalbumu, memuja kasih sayang yang telah kau nyalakan dengan percikan api cintamu, tanpa pernah peduli bila akhirnya harus lenyap dan hanya menjadi segenggam abu
semusim sudah telah berlalu, menjadi cerita indah di saat kita masih bersatu, walau terkadang hati terasa pilu, namun ku tetap selalu merindu, cintamu yang dulu memberiku pengajaran, hingga ku tahu arti sebuah pengorbanan, maka takkan ku sia-siakan dan akan ku buktikan bagai cinta sang putri dan pangeran

Dalam Diamku

hanya sebatas suka,
tak berani untuk mencinta
cukup sekedar merindu,
tak bernyali untuk mengadu

rasa ini bukan sekedar rasa biasa,
yang sejenak singgah dan berlalu begitu saja
siang dan malam selalu datang mengusik pikiranku,
menyita segenap waktu dan perasaanku

awalnya memang kurasa sungguh menyiksa,
tapi kini akupun sudah mulai terbiasa
menahan gejolak yang kian liar menggebu,
meredam resah gelisah dalam relung hatiku

ada baiknya kucukupkan sampai disini saja,
kan kusemai rasa yang sempat kulabuhkan padanya
biarlah kusimpan dalam ketenangan ruang diamku,
menjadi teman diantara peraduan malam sunyiku

sungguh tak dapat aku mengerti, apa sebenarnya yang di isyaratkan oleh hati, laksana langit yang tengah menggembalakan awan, sebentar ia kulihat begitu terang, namun sekejap berubah menjadi hitam kelam
coba dengarlah wahai kekasih hatiku, jika sekiranya cinta itu masih ada, dan seandainya rindu ini masih setia, maka biarkanlah aku menghias kembali lembar hidupmu, menjaga segenap rasa yang telah kutitipkan untukmu, tanpa ego dan segala keraguan yang ada padamu

Bidadari Yang Hilang

saat kau tak hadir menyapa,
ruang diamku kembali berselimutkan hampa
tiada lagi senyum yang mampu menggugah rasa,
hanya berteman asa yang kian lirih untuk bersuara

siang dan malam hadirmu selalu kunanti,
memecah sunyi yang kian menjalar relung hati
kurindu canda tawamu yang riangkan diri,
pelepas penat tuk menyongsong putaran hari

wahai gadis pembawa inspirasi jiwa,
lihatlah aku yang kini terkulai tak berdaya
menahan perih diantara sayapku yang masih terluka,
tak mampu lagi terbang membelah udara

sungguh kuingin kau temani aku malam ini,
membalut luka yang kian lemahkan diri
bersenandunglah dengan kidung merdu surgawi,
bawaku terlelap menggapai semua mimpi
terantuk dalam ragu yang seringkali goyahkan langkah kakiku, namun disini aku tetap mencoba lalui semua itu, tak pernah sekalipun memalingkan pandangan mata hatiku, semua hanya tertuju padamu wahai kekasihku
getar nada cinta semakin hangat kurasakan, melunturkan segenap beku yang meyelubungi dawai hatiku, setiap detik yang mengalir adalah irama kerinduan, mengalun syahdu diantara bayang indah wajahmu

Air Mata Terakhir

kusadari sepenuh hati, jutaan kata yang tercipta tak akan pernah sanggup membuatnya datang untuk kembali, sekalipun tetesan air mata yang mengalir telah kujadikan sebagai tinta dalam syair kehidupanku untuk yang terakhir kali
kesuma hati kurasa kini mulai bersemi kembali, merekahkan kelopaknya yang nyaris jatuh terserak ke bumi, semerbak aroma wangi kian menyebar mengisi tiap sudut taman hati, ketika cinta telah temukan satu arti
aku telah belajar pada keheningan malam, bagaimana engkau pernah menjadi suara untuk meramaikan kebisuan hatiku, akupun telah belajar pada pekatnya malam, bagaimana engkau pernah menjadi cahaya penerang gulita jiwaku
seperti awan yang terbawa hembusan sang bayu, aku tersesat diantara langit-langit hatimu, mengitari sudut-sudut kosong tak bertuan, tanpa kutahu kemana jalan untuk pulang

Pantai Dan Buih

seperti bibir pantai yang senantiasa menunggu datangnya buih, jiwaku seakan tiada hentinya senandungkan lagu rindu untuk sang bayu, membujuk sayap-sayap mungilnya agar tak pernah letih membelai samudera hatimu, hingga engkaupun akan selalu ciptakan buih dalam alunan ombakmu
dan telah kujadikan dirimu sebagai bidadari dalam taman hatiku dengan segala keabadianmu dan bukan sebagai kupu-kupu yang memberikan warna indah namun hanya mampu bertahan dalam hitungan hari
bersama hening malam tak bertepi, ingin rasanya aku membuka pintu hati, melepas sunyi yang sekian lama menghuni, namun aku lupa dimana menaruh kuncinya, entah terjatuh di persimpangan asa, ataukah mungkin lenyap bersama badai yang menyapu jiwa

Arti Hadirmu

ketika kamu ada, langitku seketika berwarna, seperti semburat warna senja, kurasakan hangat melingkupi semesta, namun ketika kamu pergi, bumi terasa tak lagi berotasi, detik waktupun seakan ikut terhenti, mengurung diriku diantara ruang sepi dan sunyi
tidakkah kau lihat bahwa malam ini sang rembulan telah menggembalakan bintang dilangit untuk sejenak menepikan diri dan memberi ruang bagi sekumpulan awan yang mulai menghitam karena kelelahan menahan jutaan rinduku padamu yang telah aku sisipkan didalamnya

Romansa Cinta

Indah kata yang terbingkai oleh rasa,
menghantarkan kita pada satu asa
menggapai cita dengan semangat membara,
tepiskan ragu yang erat membelenggu jiwa

getaran dalam dada adalah resonansi sukma,
mewujud nyata lewat alunan tak berirama
berpacu bersama nafas beraromakan cinta,
hembuskan lantunan bait kidung asmara

inilah satu kisah romansa anak manusia,
terpadunya dua hati yang tengah bergelora
coba menyulam kepingan hati yang telah terluka,
di antara isak tangis dan derai air mata

berdua merenda kasih satukan hasrat jiwa,
melebur dalam sebuah jalinan kisah bahagia
berpadu merengkuh impian surga dunia,
tak akan lekang terkikis oleh putaran masa
kekasihku, malam ini aku harus kembali mengembara di dunia tanpa nama, mencari sebuah tempat dimana roh para pujangga cinta berada, darinya akan kutemukan jutaan makna yang sekian lama getarkan hati dan jiwa, hingga sempurnalah rasa kagumku pada keajaiban sebuah kata, C I N T A

Kedamaian Malam

entah dimana lagi harus kusembunyikan asa yang telah terajam, bila malam tak lagi datang untuk memberikan warna kelam, menyelimutinya dengan kesejukan yang mendamaikan, mengusir segala risau hati yang tak lagi bisa untuk kutahan

Terhantam Rindu

deburan rasa yang mengalun di dermaga hati kurasa kian hebat brgelora, menghantam bilik rinduku yang telah terpatri di hamparan asa, hingga membawa jiwaku pada sebuah romansa cinta antara kita berdua
biarlah kusimpan rinduku dalam barisan awan yang mulai menghitam, kupastikan suatu saat akan berubah menjadi tetesan hujan, mengguyur seluruh tubuh mungilmu hingga engkaupun menggigil kedinginan dan sesekali berkata “segeralah hentikan badai rindumu ini sayang, karena aku tak mampu lagi menerima rindumu yang
berkepanjangan”
akan kubawakan angin gembira yang selalu menyerukan irama rinduku saat engkau mengingatku dalam rentang jarak dan waktu yang memisahkanpelukan erat tanganku dari lingkar tubuhmu hingga engkau pun tau bahwa disini aku selalu menginginkanmu
sepertiga malam telah kulalui bersama alunan senandung nada rindu, membawa anganku melayang menembus ruang dan waktu, semilir sang bayu perlahan mulai mengusik ruang diamku, membawa bayang wajahmu menyusup dalam benak hatiku

July 5, 2011

yang kubutuhkan kini hanyalah sebuah inspirasi, mengisi tiap ruang kosong yang menjerat tabir imaji, mengalir bersama senandung lirih suara dalam hati, tenangkan jiwaku yang terpenjara oleh sepi
kekasih sejatiku adalah sebuah inspirasi, yang akan selalu hadir dalam tiap mimpi indahku, tak pernah sekalipun ia beranjak meninggalkanku sendiri, setia bersanding menemani peraduan malam sunyiku