December 3, 2011
aku tak butuh isyarat untuk mencintaimu, seiring dengan berjalannya waktu, rasa ini begitu saja telah melekat di hatiku, tak tahu darimana asal mulanya, ia datang sendiri tanpa pernah aku minta, hingga sampai detik ini rasa itu masih tetap utuh terjaga, tak pernah pudar terikis oleh dera yang kian melara, mengendap di antara sudut terdalam palung dalam jiwa
December 1, 2011
November 30, 2011
Sketsa Cinta
duhai peri cahaya jingga, betapa liar pena hatimu menggoreskan kata, kau buat hati ini sungguh terpana, ketika luahan imajimu merasuk getarkan jiwa, kau tebarkan pesona layaknya kilau mutiara, dalam setiap rangkaian aksaramu yang bernyawa, kini anganku pun mulai tergugah dan kembali menuangkan rasa, untuk melukis tiap jengkal keindahanmu dalam sebuah sketsa, c i n t a...
November 28, 2011
November 18, 2011
Ruang Cinta
cinta telah membawaku dalam sebuah ruang tanpa nama, dimana nada kasih selalu melantunkan kidung-kidung mesra, setiap desah nafas adalah irama pemberi warna, mengalir lembut dan terus menciptakan gema tanpa jeda
Senandung Malam
hening yang bening dalam siraman cahaya rembulan dan kilauan mutiara langit malam semakin menambah syahdu petikan dawai hati yang kulantunkan, lirih mengalir terbawa alunan sayap-sayap lembut sang bayu yang sesekali membiaskan kenangan tentang dirimu hingga aku terlelap dalam peraduan
November 5, 2011
Ada Apa Dengan Cinta ?
hai cinta, kenapa kau masih saja berdiam di sana?
telah lama kulihat engkau duduk menyendiri di beranda hatiku
aku tak tega bila melihatmu terus-terusan seperti itu cinta
menahan hawa dingin dengan gigilmu yang mulai membeku
kenapa tak kau coba saja mengetuk pintu hatiku ini cinta?
aku pasti akan menyambutmu tanpa ada rasa ragu
membawamu masuk ke dalam ruang yang paling aku jaga
lalu akan kusiapkan sebuah bilik hangat sebagai tempat istirahatmu
telah lama kulihat engkau duduk menyendiri di beranda hatiku
aku tak tega bila melihatmu terus-terusan seperti itu cinta
menahan hawa dingin dengan gigilmu yang mulai membeku
kenapa tak kau coba saja mengetuk pintu hatiku ini cinta?
aku pasti akan menyambutmu tanpa ada rasa ragu
membawamu masuk ke dalam ruang yang paling aku jaga
lalu akan kusiapkan sebuah bilik hangat sebagai tempat istirahatmu
October 29, 2011
Lagu Sepi
aku adalah lagu kesunyian dimana bayangmu adalah iramanya dan malam-malam sepiku sebagai melodi pengiringnya
Mahadaya Cinta
mahadaya cinta dengan segala kekuatannya, mampu membuat seseorang tersenyum kala terluka karena mereka sadar bahwa Tuhan tak menjadikan dia untuknya, mampu membuat seseorang menangis kala bahagia karena mereka takut kebahagiaan cintanya akan sirna begitu saja, mampu membuat seseorang bersedih kala bersama karena mereka takut akan kehilangan kekasihnya suatu saat nanti, serta mampu membuat seseorang tertawa kala berpisah karena sekali lagi cinta memang tak harus memiliki dan Tuhan pasti akan menyediakan cinta yang lain untuknya
kidung peluluh jiwa, terangkum indah lewat syair para pujangga, iramanya mengalun begitu syahdu, hingga menembus batas ruang dan waktu, berjuta rasa terhampar dalam rangkaian kata penuh makna, mengalir di antara gelak tawa dan derai air mata, tentang getar cinta yang tengah menderu mengusik kalbu, meredam hasrat merindu pada setiap jeda detik yang berlalu
October 21, 2011
jika saja bentang jarak yang memisahkan antara aku dan kamu dapat ku lipat, maka aku akan melakukannya berkali-kali agar tercipta sebuah lipatan paling kecil hingga jarak antara kita pun semakin dekat, lalu kita berdua bisa dengan leluasa berpeluk erat tanpa harus menahan rasa rindu yang kian memberat
October 14, 2011
Engkaulah Surgaku
tercium aroma kerinduan yang begitu dalam ketika desah nafasmu mengalir menyentuh ruang jiwaku, memberi sejuta nuansa akan keindahan warna cinta yang kau balurkan lewat kasih dan sayangmu, hadirmu laksana hawa surga yang menyelimuti setiap sendi kehidupanku
Adakah Aku Di Hatimu
masihkah aku ada di hatimu? atau mungkin kini telah kau buatkan pemakaman tanpa nisan? rinduku yang berapi-api membara sekarang sudah padam, terguyur air mata, kini kuhitung hari-hari yang berlalu tanpamu, hitunganku kacau, kadang aku berlebihan, hati meluap-luap menjebol tanggul kemunafikan, tertumpah dalam kata-kata
C I N T A
aku ada untuk kamu dalam imaji dan bayang nyata, datang membawa singgasana dari kerajaan jiwa, hadirku memang tak mampu menyuguhkan suatu keindahan yang berharga, hanya sebatas uraian rasa yang terangkum lewat syair sederhana
Rasa Cinta
cinta adalah sebuah wujud keabadian rasa, selalu ada dan bersemayam dalam dada, tinggal menunggu momentum yang tepat untuk membangkitkannya, lalu akan terciptalah sebuah dunia dengan segala keindahannya
October 13, 2011
aku sendiri tak pernah bisa memberikan satu alasan, kenapa aku harus menciptakan syair tentang keindahan, tentang bunga-bunga yang bermekaran di taman, ataupun senandung merdu dua hati yang saling bersahutan, sementara aku lebih nyaman menyendiri di kesunyian, bercengkerama dengan sepi yang memberi kedamaian, jauh dari keramaian yang kerap kali menyita hati dan perasaan
lihatlah sayang, dengan lengkung senyumnya yang begitu menawan, sabit malam ini terlihat begitu rupawan, bintang-bintang angkasa seolah terbius oleh pesona cahayanya yang berwarna keperakan, hingga tak sedetikpun mereka mau untuk mengalihkan pandangan, bersamanya ku ingin meleburkan segala rasa yang tertahan, menghabiskan waktu sampai tetes embun pagi mengecup pucuk dedauan
Rindu Yang Tertahan
laksana anak panah dengan mata panahnya yang begitu tajam, rinduku telah terasah lewat bilangan malam sepiku tanpa hadirmu, ia siap melesat menembus jantung hati yang telah kedinginan dan membeku, namun sayangnya busur rinduku terlanjur hilang ditelan gelapnya malam
Nada Rindu
selamat datang rindu, apa kabarmu hari ini? masihkah sama seperti hari-hari kemarin? membawakan senandung lagu bernada sendu, ataukah mungkin kini telah kau ganti? dengan lagu baru berirama gembira? coba bisikkan barang sebait saja ditelingaku, petikan nada yang akan kau dendangkan untukku
Rindu Untuk Kamu
ini masih tentang rindu yang selalu mengajakku berseteru melawan waktu, melintasi setiap sendi yang mulai membeku di antara ruang sepi yang telah lama kusiapkan untuk dirimu, hatiku…
Salam Untuk Cinta
selamat pagi cinta, lelap tidurku semalam berselimutkan rindu, peluk kasihmu hangat membuai raga, membawa damai dalam peraduan malam sepiku, salam sayang bersematkan cinta, kutiupkan lewat nafas rindu yang kian menggebu
Rasa Rindu
wahai kekasihku, apa kau tahu tentang hatiku? kini warnanya tak lagi merah, seluruh dinding dan ruangnya telah berubah tersaput oleh warna biru yang melebam, menahan jutaan rasa rindu yang kian mendalam
Tentangmu
selalu ku sisakan sebidang ruang dalam hatiku untuk dirimu, namun sepertinya engkau tak jenak berdiam diri di sana, karena berulang kali ku dapati engkau bermain-main di kepala, dan sesekali waktu engkau ku temukan tengah menari bersama irama denyut jantungku
September 20, 2011
Pedih
cinta seakan hilang disaat rindu menjadi benci, disaat kasih sayang telah berhenti, disaat kestiaan tiada arti, aku seakan tak mampu menahan emosi disaat luka hati tak mampu tuk aku atasi lagi, aku coba tuk berdiri dan aku langkahkan kaki untuk berlari, bukan maksudku untuk mengakhiri, tapi aku hanya ingin engkau menyadari, bahwa kelakuanmu sungguh menyakitkan hati
by: Halta Gunawan
by: Halta Gunawan
Sajak Malam
lihatlah sang malam telah menjelma menjadi pujangga, lewat desau angin ia membawa serta irama dari ribuan jiwa yang tengah tersesat dalam ruang hampa, lalu merangkumnya menjadi satu kedalam sebuah sajak bernada sendu, dan melagukannya berulang kali hingga pagi datang membawa harapan baru
Berhenti Berharap
tak kuharap lagi datangnya sang bidadari, cukup dari sini saja wanginya akan kunikmati, mungkin disana ia telah temukan satu arti, merajut warna pelangi dalam buaian taman surgawi
September 13, 2011
September 12, 2011
Purnama Kali Ini
untuk purnama yang kesekian kali, aku masih saja enggan beranjak dari tempatku berdiam diri, menikmati putaran malam yang lambat berganti, kembali bercumbu dengan bayang-bayang sunyi
Saat Kau Rindu Aku Juga Rasa
kekasihku...
mengapa malam ini sinar matamu terlihat begitu sendu? sepertinya kedua bola matamu sedang menelisik jauh ke dalam ruang pikirmu,
lalu mengapa ruas bibir indahmu ku lihat hanya diam membeku?
seperti sedang menggali berjuta tanya di kedalaman relung hatimu,
apakah malam ini kau merasa begitu rindu?
pada deburan asa yang sempat aku labuhkan di dadamu?
juga pada percikan senyawa kasih yang sempat membasahi seluruh jiwamu?
coba kau katakan semuanya padaku,
tak perlu lagi kau
bersembunyi pada ragu, karena akupun merasa begitu
mengapa malam ini sinar matamu terlihat begitu sendu? sepertinya kedua bola matamu sedang menelisik jauh ke dalam ruang pikirmu,
lalu mengapa ruas bibir indahmu ku lihat hanya diam membeku?
seperti sedang menggali berjuta tanya di kedalaman relung hatimu,
apakah malam ini kau merasa begitu rindu?
pada deburan asa yang sempat aku labuhkan di dadamu?
juga pada percikan senyawa kasih yang sempat membasahi seluruh jiwamu?
coba kau katakan semuanya padaku,
tak perlu lagi kau
bersembunyi pada ragu, karena akupun merasa begitu
Cinta dan Nada
jika cinta adalah sebuah nada, maka aku ingin menjadi garputala, meresonansikan setiap denting yang tercipta, hingga getaran terakhir dengan frekuensi yang masih saja sama, setia…
September 9, 2011
Ruang Rindu
tahukah engkau kekasihku? bahwa telah kuciptakan sebuah ruangan, tempat di mana segala hasrat dan keinginanku tertahan, seluruh dindingnya berwarna biru, apabila kau sentuh rasanya sungguh dingin dan beku, ya,,, itu adalah sebuah ruang bagimu yang kuberi nama, RINDU
September 6, 2011
Pelukis Hati
hasratku seketika mulai menari ikuti lentik jemarimu yang kembali melukis warna pelangi dalam pelataran jiwaku, setiap tetes tinta yang kau saput adalah pesona keabadian rasa dengan segenap keindahan yang kau usung untuk menghias dinding hatiku
September 5, 2011
Tenggelam Dalam Bayangmu
sampai saat ini bayangmu masih saja setia berdansa di antara ruang diamku, menebar sejuta keanggunan yang kian mempesonaku, hingga membawaku tenggelam semakin dalam untuk menyelami lamunan sepiku
September 3, 2011
Senandung Pagi Hari
dan ketika udara pagi datang membawa senandungmu, menggembirakan hatiku dengan canda tawamu, seketika mengembanglah kuncup-kuncup layu di taman
kalbuku, namun kini akupun mulai sadar bahwasanya ruang kosong ini masih mengikat erat segenap waktu serta perasaanku dan tak akan pernah terisi lagi oleh pesona keindahanmu
kalbuku, namun kini akupun mulai sadar bahwasanya ruang kosong ini masih mengikat erat segenap waktu serta perasaanku dan tak akan pernah terisi lagi oleh pesona keindahanmu
August 26, 2011
Istana Jiwaku
dan kini diriku telah kembali bertahta dalam istana hening dimana sunyi adalah mahkota terindahku dan kesenyapan menjadi singgasana kemegahanku, tak perlu seorang permaisuri yang senantiasa bersanding di sisiku ataupun dayang-dayang yang setiap saat hadir melayaniku, cukup diri ini seorang bersama sejuta impian yang setia mendampingi serta menjaga nafas hidupku
Menjemput Mimpi
seperti semilir angin di penghujung senja, ia begitu sejuk menyapa jiwa, datang menjemput sisa-sisa serpihan asa, yang kembali tertinggal oleh langkah kaki sang surya, lihatlah dia masih mampu tersenyum gembira, dengan balutan rona jingga yang menyaput kedua belah pipinya, secercah harap kini kembali tersampir di antara bahu dan kepala, sebagai bekal untuk mengarungi lautan mimpinya
Hatiku Beku
wahai bidadari, bolehkah sekali lagi aku pinjam selendang pelangimu? siang ini aku ingin kembali memanjat langit, akan ku dekap erat tubuh sang mentari, membiarkan baranya hingga menembus ruang dalam dada, biar cair segenap beku yang melingkupi seluruh dinding hati
August 22, 2011
Aku Dan Kamu
siapa aku siapa kamu tak ada seorang pun yang tahu, aku begini karena telah mengikuti jejak langkah kakimu, jangan mengeluh bila cerminan dirimu kau dapati dari diriku, sekarang kau pun dapat merasakan segala resah yang pernah menyelimuti jiwaku
Arjuna Terluka
baiknya kedua belah sayap ini kubiarkan saja terus mengatup, menutup erat sekujur tubuhku yang penuh luka, sehingga tak akan ada seorangpun yang sanggup, untuk menggoreskan kembali garis kepedihan di dalamnya
August 21, 2011
Rasa Cintaku
aku mencintaimu sebanyak udara yang pernah ku hirup, aku menyayangimu sebanyak nadi ini pernah berdenyut, dan aku slalu merindukanmu hingga seluruh samudera berhenti menjalankan ritual pasang surut
seperti itulah aku mencintaimu, seperti itu juga aku akan menyayangimu, dan seperti itu pulalah makna rinduku padamu
seperti itulah aku mencintaimu, seperti itu juga aku akan menyayangimu, dan seperti itu pulalah makna rinduku padamu
August 20, 2011
Peri Cahaya
duhai peri cahaya,
mengapa engkau masih saja berada di sini? masih asyik bermain-main dalam ruang imaji,
bukankah seharusnya sore ini engkau harus kembali ke angkasa? melukis langit dengan pendar cahaya jingga
segeralah kau gulung tabir yang menyelimuti imajiku, karena dunia sedang menantikan pesona cahaya indahmu
mengapa engkau masih saja berada di sini? masih asyik bermain-main dalam ruang imaji,
bukankah seharusnya sore ini engkau harus kembali ke angkasa? melukis langit dengan pendar cahaya jingga
segeralah kau gulung tabir yang menyelimuti imajiku, karena dunia sedang menantikan pesona cahaya indahmu
Fallen Angel
pertama kali engkau datang menyapaku dalam diam,
aku tengah terdampar di ujung pelataran malam
terjebak dalam pekatnya ruang sunyi teramat suram,
hanya berteman lamunan sepi dan bayang-bayang kelam
lembut lakumu begitu indah membuai anganku,
meruntuhkan sekat hitam pembungkus imajinasiku
manis tuturmu mengalun syahdu di telingaku,
melunturkan setiap kepingan hati yang terlabur pilu
namun sayang seribu sayang,
bidadariku kini kehilangan sayap yang hanya sepasang
terhempas oleh badai yang begitu kencang,
hingga membuatnya sungguh merasa terguncang
kau yang pernah menjadi inspirasi dalam jiwa,
takkan sanggup kumelihatmu terluka
menahan tangis di antara perih yang kian menyayat jiwa,
terhanyut dalam duka berlinangkan air mata
tabahlah engkau wahai bidadari,
jiwaku membujukmu tanpa henti
biarlah ia berlalu dengan segala kelukaan ini,
tak usah kau bersembunyi dan benamkan diri
aku tengah terdampar di ujung pelataran malam
terjebak dalam pekatnya ruang sunyi teramat suram,
hanya berteman lamunan sepi dan bayang-bayang kelam
lembut lakumu begitu indah membuai anganku,
meruntuhkan sekat hitam pembungkus imajinasiku
manis tuturmu mengalun syahdu di telingaku,
melunturkan setiap kepingan hati yang terlabur pilu
namun sayang seribu sayang,
bidadariku kini kehilangan sayap yang hanya sepasang
terhempas oleh badai yang begitu kencang,
hingga membuatnya sungguh merasa terguncang
kau yang pernah menjadi inspirasi dalam jiwa,
takkan sanggup kumelihatmu terluka
menahan tangis di antara perih yang kian menyayat jiwa,
terhanyut dalam duka berlinangkan air mata
tabahlah engkau wahai bidadari,
jiwaku membujukmu tanpa henti
biarlah ia berlalu dengan segala kelukaan ini,
tak usah kau bersembunyi dan benamkan diri
August 19, 2011
Bayang Dirimu
di saat hening malam mulai menyapa dan ketika aku hendak memejamkan mata, selalu ku panjatkan do’a agar dapat melupakan segala hal tentang dirimu, namun selalu saja aku tak pernah bisa, sepertinya anganku ini telah penuh oleh kamu, dan yang ada bayang dirimu ku lihat semakin manja bersandar dalam peraduan malamku, sekalipun berkali-kali telah ku coba menepikan bayang dirimu di antara kabut malam yang mulai membeku
Juwita Hati
duhai juwita hati, pemilik paras seanggun rupa melati,pesonamu telah memikat seluruh ruang dalam hatiku, begitu banyak waktu kuhabiskan untuk sekedar melukiskan tiap jengkal keindahan yang ada padamu, engkau laksana sang bidadari penjaga senyuman si bianglala, membuat jiwaku melayang hingga menyentuh taman surga
Mawar Jingga Yang Layu
telah aku petik setangkai mawar berwarna merah jingga, dari sebuah taman asuhan dewa dan dewi asmara, anggun parasnya sejukkan pandangan mata, membawa damai di seluruh penjuru jiwa, semerbak harumnya merasuk hingga memenuhi ruang dalam dada, menciptakan nuansa keindahan tiada tara, namun sayang kini mawar itu tengah di rundung duka lara, hingga layulah seluruh kelopak keindahannya, rasanya hanya tinggal menunggu hitungan waktu saja, dan lepaslah segala pesona yang melekat dalam dirinya
August 18, 2011
Ketika Aku Terdiam
entah kenapa terkadang aku lebih memilih diam dalam penantian, mengamati segala apa yang terjadi dari tepian, tentang berbagai risalah yang terus bertebaran, ataupun riuh-gemuruh dari suatu pertikaian, namun sekali lagi akupun tak ingin ikutan, walau terkadang aku telah temukan sebuah jawaban
August 16, 2011
Purnama Merindu
lihatlah cinta
sebentar lagi wajah sang purnama akan segera kembali sempurna, membentuk pendar lingkaran utuh terangi angkasa,
bintang-bintang malampun menyambutnya penuh suka cita, mereka saling berlomba membuat gugusan dengan kerlip cahayanya
ingin sekali rasanya, kulewati malam itu hanya denganmu saja
berdua kita melepas rindu yang tertahan di dalam dada, membasuh jiwa kita dengan siraman cahaya cinta
sebentar lagi wajah sang purnama akan segera kembali sempurna, membentuk pendar lingkaran utuh terangi angkasa,
bintang-bintang malampun menyambutnya penuh suka cita, mereka saling berlomba membuat gugusan dengan kerlip cahayanya
ingin sekali rasanya, kulewati malam itu hanya denganmu saja
berdua kita melepas rindu yang tertahan di dalam dada, membasuh jiwa kita dengan siraman cahaya cinta
Entah
harus berapa kali purnama lagi aku sanggup bertahan, menahan rasa yang jauh terlelap dalam keheningan, ingin rasanya ku sudahi semua di akhir persimpangan jalan, meninggalkan setiap kenangan dalam kisahku yang kini terabaikan, dan selanjutnya akupun akan menghilang di keentahan
Misteri Hati
telah lama aku terdiam di persimpangan jalan ini sayang, menanti dirimu yang tak juga kunjung datang, kini kunikmati setiap detik waktuku untuk bercengkerama dengan sepi, tetap bertahan dengan sebuah misteri yang bersemayam dalam hati
Rindu Yang Kembali Mengusik
senandung nada rindu sayup-sayup mulai terdengar memecah keheningan pagi, mengalun syahdu diantara tetes embun yang saling berbisik, aku yang tengah larut dalam kenikmatan ruang imaji, mau tak mau harus menahan rasa yang kembali datang mengusik
Senyuman Yang Hilang
rasanya langit malam ini begitu indah untuk ku lewatkan, purnama dengan bulat cahayanya yang keperakan, juga ribuan bintang yang silih berganti berkerlipan, namun sepertinya ada sesuatu yang kurang, senyum manisnya yang dahulu selalu membayang, kini hilang dan tak mungkin lagi kembali datang
August 15, 2011
Senjaku Hening
hari ini kulihat senjaku tak memerah lagi, tertutup oleh pekatnya barisan awan hitam yang tengah menari, ruang diamkupun kurasa kian hening dan sunyi, yang terdengar hanyalah rintik hujan yang rindukan warna pelangi
Mencintaimu Dengan Kejam
aku ingin mencintaimu dengan kejam, selayaknya iblis dari neraka jahanam, akan selalu menyiksamu dari pagi hingga malam, tak akan berhenti sampai seluruh dinding hatimu menjadi lebam
August 14, 2011
Rindu
kekasihku, malam ini jangan kau tutup erat tirai yang menutupi bilik hatimu, berikan aku sedikit celah untuk kembali mengintip nuranimu, aku ingin menjenguk hatimu yang tengah berseteru dengan waktu, dan akan kubisikkan segala rasa rinduku yang tak sempat kusampaikan padamu, agar reda segala resah yang kini tengah bergaung sengit di kedalaman hatimu
August 12, 2011
Mantera Pemanggil Hujan
wahai barisan awan di langit malam, segeralah kau menghitam, menjelmalah menjadi bulir-bulir air yang berjatuhan, sampaikan rinduku padanya lewat rintik hujan, basahi jiwanya yang kini tengah kehausan, aku tak perlu deras, cukup lewat gerimis, karena lebih membekas
August 11, 2011
Sebatas Mimpi
selalu ada namamu dalam setiap serpihan kata yang tercecer dalam benak hatiku, tak pernah habis sekalipun berulang kali telah kuambil untuk melengkapi sajak rinduku padamu, bagiku engkau adalah keabadaian rasa yang pernah kumiliki, walaupun dirimu kini hanya dapat kujumpai lewat mimpi
August 8, 2011
Kekasih Sejati
dan kini kecintaanku pada sepi semakin menjadi-jadi, bukan hanya pada gelap malam saja aku mencumbui dirinya, di antara riuh gemuruh kesibukan dunia masih kuluangkan waktu untuk sekedar bermanja di pelukannya, selalu ada rasa enggan yang memaksaku untuk tak memikirkannya, bagiku ia adalah kekasih yang paling setia, selalu memberikan rasa tenang dan kedamaian dalam jiwa
Tenggelam Dalam Diam
siapa aku dalam pandangan matamu, cuma kamu seorang yang tahu, rasanya aku bagai tiada, hanya sebuah puisi rahasia, sementara hatimu adalah rumah ternyaman untukku berdiam, selalu memberi kehangatan di setiap malam, mungkin semua ini bagaikan mimpi di siang hari, yang telah membawaku terbang dalam dunia ilusi, dan kini waktuku hanya kuhabiskan untuk menimang anak kesepian darimu, di antara ruang diam terdiamku
August 6, 2011
Dalam Pintaku
Tuhan, seandainya engkau mengijinkan, biarkan aku sedikit saja merasakan kebahagiaan, tersenyum manis di atas singgasana kemenangan, lewati segala ujian yang telah engkau berikan, ku tahu diri ini hanyalah setitik debu di mata- Mu, yang dengan mudah akan terhempas oleh hembusan nafas-Mu, aku hanya ingin sedikit menegakkan langkah kakiku, tuk lewati jalan hidup yang telah Engkau tulis untukku
Menanti Awan
siang ini pijar sang mentari kulihat menyala berapi-api, membakar habis segala rindu yang pernah kuselipkan pada barisan awan, disini aku cukup terdiam menatap hamparan langit yang menyilaukan, menanti datangnya kumpulan awan yang akan membawa rinduku kembali
August 4, 2011
Kenangan
cintaku kepadamu tak akan punah, sekalipun dirimu kini telah jauh melangkah, kutetap menjaga rasa yang pernah singgah, dan tak pernah sedikitpun berubah, akan kubawa bayang dirimu tuk temaniku dalam setiap langkah, hingga hening malam membawaku dalam mimpi-mimpi indah
haruskah kembali aku dendangkan, sebuah lagu tentang romansa percintaan, mengalun indah getarkan jiwa, bersama aliran rasa yang kian membara, namun aku takut bila nadanya tak lagi merdu, hingga tak mampu ciptakan alunan syahdu, terkadang akupun takut bila harus putus di tengah lagu, karena dawai hatiku telah lama ku biarkan kedinginan membeku
Lembar Memory
pernah memilikimu adalah hal terindah yang kurasakan, setiap detik yang berlalu hanya dirimu yang merajai segenap alam pikiran, engkau adalah sosok yang pernah getarkan langit-langit hatiku, pemberi detak kehidupan dalam bekunya ruang jiwaku, kau bawa senyawa yang ku sebut itu cinta, meresap masuk hingga sudut terdalam palung dalam jiwa, namun kini kuharus relakan melihatmu pergi, mengusung lembaran cerita yang masih membekas hingga kini
August 3, 2011
Hanya Untukmu Pujaan
rasanya ingin kubelah saja langit malam ini dengan tajamnya seringai sabit yang begitu menyilaukan, lalu akan kurangkai sebuah hiasan terindah dari manik-manik langit yang berjatuhan, dan akan kupersembahkan untukmu seorang wahai gadis pujaan
July 29, 2011
Aku Yang Pilu
di sini aku terbaring dalam dekapan tanganku, bertumpu di antara raga yang tengah merintih pilu, jiwa kurasakan lemah tak bertumpu, hanya kosong yang selalu terlintas dalam imajiku, sepertinya aku telah kalah oleh waktu, yang tak inginkan epidose baru dalam kisahku, hingga setiap detik yang kini berlalu, hanya membawa lembaran bisu dalam ruang diamku
July 27, 2011
Lembar Terakhir
dengan mata pena cinta yang terus bergulir, akan ku tulis kembali kisah romansa untuk sebuah episode baru, mungkin ceritanya kali ini adalah untuk yang terakhir, karena tak lagi ada lembar kosong yang tersisa dalam hatiku
July 26, 2011
Kenangan
sendiri aku meretas sepi dalam keheningan malam, mengais kata yang tersisa dari samudra hatiku yang paling dalam, di situ masih kudapati namamu tertulis jelas pada secarik kertas kusam, terbenam di antara kenangan yang pernah terjalin di masa silam
July 24, 2011
Mencintaimu Sampai Mati
bukankah sudah pernah kubilang kepadamu, bahwa cintaku ini telah mengakar dalam dinding hatiku, setiap urat nadiku adalah jalinan kasih yang telah kau balutkan di sekujur tubuhku, akan selalu bersemayam hingga sang waktu memanggil desah nafas terakhirku
July 21, 2011
Cahaya Rindu
bila gulita malam telah merajai segenap alam pikiranmu, pejamkan sejenak kedua pasang mata indahmu dan lihatlah di kedalaman hatimu, akan kau temukan sebuah pancaran cahaya rindu yang bersemayam sepanjang waktu, menghangatkan jiwamu saat dinginnya malam mulai membekukan nafas cintamu
July 19, 2011
Terkurung Dalam Badai Rindu
taukah engkau kekasihku, malam ini aku kembali terseret dalam badai rindu, ia datang tiba-tiba dari berbagai penjuru, dan kini aku telah berada dalam turbulensi yang mengurung ragaku, terombang-ambing dalam haru yang terus berseteru dengan waktu
July 17, 2011
July 16, 2011
Romansa Malam
lihatlah rembulan yang sedang terlena dalam pelukan sang awan, begitu manja ia bergelayut di antara tangan-tangan lembutnya, seolah tak peduli dengan begitu banyak bintang yang memperhatikan, mereka tetap berpeluk hingga pagi memisahkannya
July 13, 2011
Sang Penakhluk Hati
engkau adalah satu-satunya wanita penakhluk hatiku, pembangkit gairah dalam telaga jiwaku yang telah lama beku, tak ingin ku kehilangan sosok indah yang memberi damai dalam ruang hatiku, akan kujaga kisah ini hingga engkau jatuh dalam dekapan kasihku dan menjadi milikku hingga akhir putaran waktu
July 12, 2011
Jatuh Hati
saat pertama ku mengenal dirinya, kurasakan getar cinta dari setiap syair yang ia cipta, tiap bait kata terangkai begitu mempesona, hingga memikat jiwaku tuk mulai menyatukan kepingan asa, membingkainya dalam sebuah harap tanpa tanda tanya, meleburkan segenap rasa yang masih tersisa lewat goresan tinta asmara
Simphony Dua Hati
aku dan kamu adalah sebuah simphony keindahan, ketika getar dawai hati dan senandung jiwa kita saling bersahutan, berdua kita memadukan bait ke dalam alunan nada dan melody, meleburkan rasa dalam sebuah kidung yang mengalun harmony
July 11, 2011
Cinta Sejati
setiap detik yang berlalu hanya bayangmu seorang yang melintas dalam benakku, memenuhi setiap ruang dalam tabir imajiku, tentang cinta yang telah aku sandarkan dalam hatimu, juga tentang keabadian rasa yang telah engkau bangkitkan untukku, bahagia kini kurasa meliputi relung sukmaku, menyambut pancaran lembut kasih putihmu, dawai hatiku senantiasa senandungkan namamu, berharap engkaulah sang cinta sejatiku
July 10, 2011
Aku Dan Kenangan
dalam kerinduanku tentang segala keindahan yang sempat menghiasi relung sukma, kuputar kembali lagu cinta yang dulu pernah menyatukan kepingan hati kita berdua, kunikmati setiap lantunan bait yang mengantarkan jiwaku menyusuri ruang hangat dalam hatimu, dan dapat kurasakan betapa hebatnya getaran yang kau cipta tuk menyambut benih kasih sayangku saat itu
Menanti Bidadari
wahai bidadari, datanglah engkau malam ini, berikan sepercik rasa tenang dalam hati, jadilah penggembala dalam mimpi indahku, tuntunlah jiwaku melintasi warna pelangimu, buai anganku dalam keteduhan taman surgamu
Melodi Pengantar Mimpi
teruntukmu kurangkaikan bait sederhana ini,
gambaran dari segenap rasa yang kumiliki
tercipta lewat alunan nada tak bermelodi,
bersama kerlip bintang yang silih berganti
seiring detikan waktu yang lambat berganti,
sosokmu hadir tepiskan lamunan sepi
kesunyian yang sempat meraja dalam hati,
kini seakan hilang tiada tersisa lagi
layaknya pujangga dengan seribu puisi,
tuturmu mengalun lembut tenangkan diri
siang dan malam sapamu selalu kunanti,
pengusir segala risau yang membalut jiwaku ini
sungguh kuingin engkau selalu tetap ada di sini,
berbagi cerita lewat kidung pembuai mimpi
bersamamu akan kulebur segala asa ini,
walau hadirmu hanya sebatas bayang ilusi
gambaran dari segenap rasa yang kumiliki
tercipta lewat alunan nada tak bermelodi,
bersama kerlip bintang yang silih berganti
seiring detikan waktu yang lambat berganti,
sosokmu hadir tepiskan lamunan sepi
kesunyian yang sempat meraja dalam hati,
kini seakan hilang tiada tersisa lagi
layaknya pujangga dengan seribu puisi,
tuturmu mengalun lembut tenangkan diri
siang dan malam sapamu selalu kunanti,
pengusir segala risau yang membalut jiwaku ini
sungguh kuingin engkau selalu tetap ada di sini,
berbagi cerita lewat kidung pembuai mimpi
bersamamu akan kulebur segala asa ini,
walau hadirmu hanya sebatas bayang ilusi
Cinta Sepanjang Masa
aku mencintaimu tanpa jeda, seperti rotasi bumi yang bertumpu pada kekuatan kedua kutubnya, menjaga setiap jengkal kehidupan yang bernaung di dalamnya, tanpa mengenal akhir dan hitungan pergantian masa
Pusara Cintaku
dan kini telah engkau ciptakan pusara jiwa di tengah telaga hatimu yang mulai membeku, membabat habis kepingan asa yang tersisa hingga tiada lagi damai menyentuh kalbuku, semua luruh di terpa pusaran waktu yang sekejap berlalu, hanya sisakan hening yang kian menepikanku bersama malam- malam sunyi tanpa sentuhan kasihmu
Aku Ada Untukmu
aku akan selalu ada di mana engkau mengingatku, dalam tiap lengkung senyum ataupun isak tangis yang mewarnai hari-harimu, dan ketika langkahmu mulai tak bisa menjangkau lagi bayanganku, biarkan sayap-sayap hangatku memeluk erat lelahmu, menguras habis tiap bulir peluh yang membasahi sekujur tubuhmu, dan akan kau sadari bahwa aku benar-benar ada saat kau menginginkanku
July 9, 2011
Terpesona
wahai gadis penebar larik-larik kata, engkaulah pesona keabadian rasa, pemikat sukmaku yang sempat kehilangan asa, hingga tiada lagi hampa yang tersisa dalam jiwa
Dalam Cinta
hidup dalam percintaan bagai menempuh sebuah peperangan, membutuhkan pengorbanan dan keyakinan, menginginkan kesetiaan, kebahagiaan, dan kedamaian, cinta memang perlu tuk di perjuangkan bagai tangan bukan hanya berhak untuk di pakai makan atau berjabatan, tapi juga merabah dan berpelukan, bagai bibir yang bukan hanya di pakai untuk makan atau minum, dan melakukan pembicaraan, tapi dapat juga di pakai untuk ciuaman, senyuman di saat menatap pelaminan, memberikan tangisan terindah di saat pernikahan, melangkah ke depan menuju masa yang akan datang meraih kebahagiaan, karena cinta harus di perjuangkan untuk mencapai sebuah tujuan
Petikan Rasa
untuk kesekian kali nafasku kembali memburu,
mengejar udara yang melintas di sekitarku
ragaku menyesak menembus labirin waktu,
mencari sela menjemput bayang wajahmu
duhai gadis manis penebar kata,
engkaulah pesona pemikat jiwa
wangimu menyusup rasuki sukma,
mengalir lembut getarkan rongga dalam dada
saat sepi datang kau menjelma lewat bait indahmu,
melambungkan angan hingga menyentuh langit biru
kau bangkitkan keabadian rasa lewat percikan cahayamu,
terangi gelap malam yang setia mengurung ragaku
ingin rasanya kupetik indah warna yang kau cipta,
menjadikannya kanvas dalam pengharapan jiwa
akan kulukis setiap jengkal spasi yang tersisa,
hingga menjadi sebuah maha karya abadi sepanjang masa
mengejar udara yang melintas di sekitarku
ragaku menyesak menembus labirin waktu,
mencari sela menjemput bayang wajahmu
duhai gadis manis penebar kata,
engkaulah pesona pemikat jiwa
wangimu menyusup rasuki sukma,
mengalir lembut getarkan rongga dalam dada
saat sepi datang kau menjelma lewat bait indahmu,
melambungkan angan hingga menyentuh langit biru
kau bangkitkan keabadian rasa lewat percikan cahayamu,
terangi gelap malam yang setia mengurung ragaku
ingin rasanya kupetik indah warna yang kau cipta,
menjadikannya kanvas dalam pengharapan jiwa
akan kulukis setiap jengkal spasi yang tersisa,
hingga menjadi sebuah maha karya abadi sepanjang masa
Aku Bukan Pujangga
siapalah diriku ini di matamu kawan, pujangga bukan penulis pun juga bukan, namun tak sedikit yang menganggap diriku seorang penyair, sebagai perangkai kata-kata yang begitu mahir, aku hanyalah insan yang ingin mencari arti, dari setiap tabir yang kerap menyelimuti dinding hati, menghadirkannya lewat barisan kalimat sederhana, bukan lewat majas yang begitu sulit untuk dicerna
dengarlah wahai insan yang bernama kekasih, jangan pernah kau kecewakan hati yang mencintaimu dengan penuh kasih, jagalah ia dengan segenap rasa yang ada padamu, jangan kau biarkan dirinya terjatuh saat berada dalam dekapan tanganmu, karena bila sedetik saja engkau melukainya, maka akan berlaku juga padamu hal yang sama
Basa-Basi Cinta
aku bukanlah putra seorang raja,
yang berkuasa dan bergelimang dengan harta
bukan pula seorang kstaria berkuda,
yang berwibawa lagi gagah perkasa
aku hanyalah seorang manusia biasa,
yang dambakan satu cinta sederhana
tak perlu memandang wajah ataupun rupa,
hanya inginkan satu janji untuk setia
jika ada cinta seperti yang kupinta,
akan kujaga ia dengan sepenuh jiwa
tak peduli dengan segala luka yang akan mendera,
meski nyawa yang akan menjadi taruhannya
yang berkuasa dan bergelimang dengan harta
bukan pula seorang kstaria berkuda,
yang berwibawa lagi gagah perkasa
aku hanyalah seorang manusia biasa,
yang dambakan satu cinta sederhana
tak perlu memandang wajah ataupun rupa,
hanya inginkan satu janji untuk setia
jika ada cinta seperti yang kupinta,
akan kujaga ia dengan sepenuh jiwa
tak peduli dengan segala luka yang akan mendera,
meski nyawa yang akan menjadi taruhannya
Belukar Rindu
ingin kusibak belukar rindu yang terus menjalar menyelimuti pelataran hatiku, memberi sedikit celah bagi cahayamu untuk memasuki dimensi ruang dan waktuku, namun apalah daya belukar itu teramat lebat bagimu, dan disini aku kian terhimpit oleh rindu yang mengurungku sepanjang waktu
wanita hebat bukanlah ia yang mampu menundukkan hati banyak lelaki, lalu menawannya dalam terali tanpa status yang pasti, wanita hebat adalah ia yang mampu menjaga hati lelaki yang mencintainya, sehingga tak akan pernah mau beranjak dari dirinya, dan selalu bisa menepis segala goda yang kerapkali datang mengusik ketenangan jiwa
tahukah engkau wahai kekasihku, saat kujalani waktu tanpamu, suara hati kecilku tiada henti memanggil namamu, setiap detik yang berlalu adalah kata rindu, menyelimuti tiap sudut kosong di hamparan kalbuku, bagiku engkau adalah memori terindah sepanjang waktu, selalu ada dan melekat dalam tabir imajiku
Romansa Yang Tak Pernah Tercipta
indahnya cahaya saat purnama mulai mengangkasa,
tak seindah rasa yang kini merasuk penuhi jiwa
laksana ribuan mutiara berkilauan cahaya,
senyumnya menelisik jauh menembus ruang dalam dada
setiap hela nafas yang kau punya adalah pesona,
memikat sukmaku yang mulai kehilangan asa
sesekali bibir ini bergetar pelan seolah ingin bersuara,
mungkin engkaulah sosok yang selama ini aku damba
untuk kesekian kalinya hati ini kembali meronta,
namun selalu saja tak berani datang untuk menjelma
menjadi sebentuk untaian kata bertahtakan cinta,
hingga tercipta sebuah romansa antara kita
kini biarlah aku merindu diantara sisi ruang hampa,
memeluk erat bayang semu tak berwujud rupa
entah sampai kapan rasa ini akan sanggup terjaga,
mungkin hingga engkau datang dan memelukku dengan mesra
tak seindah rasa yang kini merasuk penuhi jiwa
laksana ribuan mutiara berkilauan cahaya,
senyumnya menelisik jauh menembus ruang dalam dada
setiap hela nafas yang kau punya adalah pesona,
memikat sukmaku yang mulai kehilangan asa
sesekali bibir ini bergetar pelan seolah ingin bersuara,
mungkin engkaulah sosok yang selama ini aku damba
untuk kesekian kalinya hati ini kembali meronta,
namun selalu saja tak berani datang untuk menjelma
menjadi sebentuk untaian kata bertahtakan cinta,
hingga tercipta sebuah romansa antara kita
kini biarlah aku merindu diantara sisi ruang hampa,
memeluk erat bayang semu tak berwujud rupa
entah sampai kapan rasa ini akan sanggup terjaga,
mungkin hingga engkau datang dan memelukku dengan mesra
ada rindu yang kini harus kupasung, ada hasrat yang menjerit karena terkungkung, biarlah semua terkubur dalam malam berselimutkan senyap, agar tak ada lagi tanya atas sebuah cinta yang terus berharap, disini aku kembali bersandar dalam dekap tangan sunyi, hingga mentari datang dan melerai bulir-bulir bening yang mengalir membasahi pipi
Lagu Cinta
aku adalah lagu cinta, di mana kasihmu adalah melodi pengantarnya dan segenap ruang dalam hatimu adalah pendengar setianya, selalu ada di mana engkau berada, menggema hingga getarkan palung dalam jiwa
kerinduan yang ada hanya mampu ciptakan jutaan bayang dirimu yang mulai menghilang, namun tiada sanggup lagi mencairkan kebekuan hati yang pernah kau hangatkan, hanya cinta dan kasihku yang terus mengalir dalam detik waktu yang terus berjalan, sekalipun engkau tak lagi menyambutnya dengan
senyum keindahan
senyum keindahan
July 8, 2011
Arjuna Sejati
setitik bayangan tampak melintas di angkasa,
diantara awan yang tengah merapatkan barisannya
menutup senja yang tak lagi merona,
tertinggal oleh putaran langkah kaki sang surya
lihatlah sang arjuna telah kembali,
dari balik kaki cakrawala ia mulai tampakkan diri
gerak langkahnya tertata begitu rapi,
mengalun pelan ikuti irama dalam hati
sesaat awan mulai menyibakkan sisi gelapnya,
seraya memberi ruang bagi sang pembawa panah asmara
jutaan pasang mata dibuat terpesona olehnya,
berdecak kagum menatap sosok yang penuh wibawa
berlatarkan rintik hujan dan senandung para bidadari,
sang arjuna mulai pentaskan satu aksi
menari indah diatas lengkung warna pelangi,
coba memikat sang pujaan hati
kaum hawa menyambutnya penuh suka cita,
seakan terlupa dari segala luka yang membalut jiwa
tangis derita berubah menjadi senyum bahagia,
larut dan terbuai dalam aura penuh romansa
sayup-sayup mulai terdengar bisikan suara hati,
diantara wanita yang kian terlenakan diri
mengalun syahdu getarkan nurani,
dambakan cinta seorang lelaki sejati
diantara awan yang tengah merapatkan barisannya
menutup senja yang tak lagi merona,
tertinggal oleh putaran langkah kaki sang surya
lihatlah sang arjuna telah kembali,
dari balik kaki cakrawala ia mulai tampakkan diri
gerak langkahnya tertata begitu rapi,
mengalun pelan ikuti irama dalam hati
sesaat awan mulai menyibakkan sisi gelapnya,
seraya memberi ruang bagi sang pembawa panah asmara
jutaan pasang mata dibuat terpesona olehnya,
berdecak kagum menatap sosok yang penuh wibawa
berlatarkan rintik hujan dan senandung para bidadari,
sang arjuna mulai pentaskan satu aksi
menari indah diatas lengkung warna pelangi,
coba memikat sang pujaan hati
kaum hawa menyambutnya penuh suka cita,
seakan terlupa dari segala luka yang membalut jiwa
tangis derita berubah menjadi senyum bahagia,
larut dan terbuai dalam aura penuh romansa
sayup-sayup mulai terdengar bisikan suara hati,
diantara wanita yang kian terlenakan diri
mengalun syahdu getarkan nurani,
dambakan cinta seorang lelaki sejati
Pemujamu
telah kupersembahkan seluruh asaku dalam altar suci yang kau suguhkan di hamparan kalbumu, memuja kasih sayang yang telah kau nyalakan dengan percikan api cintamu, tanpa pernah peduli bila akhirnya harus lenyap dan hanya menjadi segenggam abu
semusim sudah telah berlalu, menjadi cerita indah di saat kita masih bersatu, walau terkadang hati terasa pilu, namun ku tetap selalu merindu, cintamu yang dulu memberiku pengajaran, hingga ku tahu arti sebuah pengorbanan, maka takkan ku sia-siakan dan akan ku buktikan bagai cinta sang putri dan pangeran
Dalam Diamku
hanya sebatas suka,
tak berani untuk mencinta
cukup sekedar merindu,
tak bernyali untuk mengadu
rasa ini bukan sekedar rasa biasa,
yang sejenak singgah dan berlalu begitu saja
siang dan malam selalu datang mengusik pikiranku,
menyita segenap waktu dan perasaanku
awalnya memang kurasa sungguh menyiksa,
tapi kini akupun sudah mulai terbiasa
menahan gejolak yang kian liar menggebu,
meredam resah gelisah dalam relung hatiku
ada baiknya kucukupkan sampai disini saja,
kan kusemai rasa yang sempat kulabuhkan padanya
biarlah kusimpan dalam ketenangan ruang diamku,
menjadi teman diantara peraduan malam sunyiku
tak berani untuk mencinta
cukup sekedar merindu,
tak bernyali untuk mengadu
rasa ini bukan sekedar rasa biasa,
yang sejenak singgah dan berlalu begitu saja
siang dan malam selalu datang mengusik pikiranku,
menyita segenap waktu dan perasaanku
awalnya memang kurasa sungguh menyiksa,
tapi kini akupun sudah mulai terbiasa
menahan gejolak yang kian liar menggebu,
meredam resah gelisah dalam relung hatiku
ada baiknya kucukupkan sampai disini saja,
kan kusemai rasa yang sempat kulabuhkan padanya
biarlah kusimpan dalam ketenangan ruang diamku,
menjadi teman diantara peraduan malam sunyiku
Bidadari Yang Hilang
saat kau tak hadir menyapa,
ruang diamku kembali berselimutkan hampa
tiada lagi senyum yang mampu menggugah rasa,
hanya berteman asa yang kian lirih untuk bersuara
siang dan malam hadirmu selalu kunanti,
memecah sunyi yang kian menjalar relung hati
kurindu canda tawamu yang riangkan diri,
pelepas penat tuk menyongsong putaran hari
wahai gadis pembawa inspirasi jiwa,
lihatlah aku yang kini terkulai tak berdaya
menahan perih diantara sayapku yang masih terluka,
tak mampu lagi terbang membelah udara
sungguh kuingin kau temani aku malam ini,
membalut luka yang kian lemahkan diri
bersenandunglah dengan kidung merdu surgawi,
bawaku terlelap menggapai semua mimpi
ruang diamku kembali berselimutkan hampa
tiada lagi senyum yang mampu menggugah rasa,
hanya berteman asa yang kian lirih untuk bersuara
siang dan malam hadirmu selalu kunanti,
memecah sunyi yang kian menjalar relung hati
kurindu canda tawamu yang riangkan diri,
pelepas penat tuk menyongsong putaran hari
wahai gadis pembawa inspirasi jiwa,
lihatlah aku yang kini terkulai tak berdaya
menahan perih diantara sayapku yang masih terluka,
tak mampu lagi terbang membelah udara
sungguh kuingin kau temani aku malam ini,
membalut luka yang kian lemahkan diri
bersenandunglah dengan kidung merdu surgawi,
bawaku terlelap menggapai semua mimpi
Air Mata Terakhir
kusadari sepenuh hati, jutaan kata yang tercipta tak akan pernah sanggup membuatnya datang untuk kembali, sekalipun tetesan air mata yang mengalir telah kujadikan sebagai tinta dalam syair kehidupanku untuk yang terakhir kali
Pantai Dan Buih
seperti bibir pantai yang senantiasa menunggu datangnya buih, jiwaku seakan tiada hentinya senandungkan lagu rindu untuk sang bayu, membujuk sayap-sayap mungilnya agar tak pernah letih membelai samudera hatimu, hingga engkaupun akan selalu ciptakan buih dalam alunan ombakmu
Arti Hadirmu
ketika kamu ada, langitku seketika berwarna, seperti semburat warna senja, kurasakan hangat melingkupi semesta, namun ketika kamu pergi, bumi terasa tak lagi berotasi, detik waktupun seakan ikut terhenti, mengurung diriku diantara ruang sepi dan sunyi
Romansa Cinta
Indah kata yang terbingkai oleh rasa,
menghantarkan kita pada satu asa
menggapai cita dengan semangat membara,
tepiskan ragu yang erat membelenggu jiwa
getaran dalam dada adalah resonansi sukma,
mewujud nyata lewat alunan tak berirama
berpacu bersama nafas beraromakan cinta,
hembuskan lantunan bait kidung asmara
inilah satu kisah romansa anak manusia,
terpadunya dua hati yang tengah bergelora
coba menyulam kepingan hati yang telah terluka,
di antara isak tangis dan derai air mata
berdua merenda kasih satukan hasrat jiwa,
melebur dalam sebuah jalinan kisah bahagia
berpadu merengkuh impian surga dunia,
tak akan lekang terkikis oleh putaran masa
menghantarkan kita pada satu asa
menggapai cita dengan semangat membara,
tepiskan ragu yang erat membelenggu jiwa
getaran dalam dada adalah resonansi sukma,
mewujud nyata lewat alunan tak berirama
berpacu bersama nafas beraromakan cinta,
hembuskan lantunan bait kidung asmara
inilah satu kisah romansa anak manusia,
terpadunya dua hati yang tengah bergelora
coba menyulam kepingan hati yang telah terluka,
di antara isak tangis dan derai air mata
berdua merenda kasih satukan hasrat jiwa,
melebur dalam sebuah jalinan kisah bahagia
berpadu merengkuh impian surga dunia,
tak akan lekang terkikis oleh putaran masa
Kedamaian Malam
entah dimana lagi harus kusembunyikan asa yang telah terajam, bila malam tak lagi datang untuk memberikan warna kelam, menyelimutinya dengan kesejukan yang mendamaikan, mengusir segala risau hati yang tak lagi bisa untuk kutahan
Terhantam Rindu
deburan rasa yang mengalun di dermaga hati kurasa kian hebat brgelora, menghantam bilik rinduku yang telah terpatri di hamparan asa, hingga membawa jiwaku pada sebuah romansa cinta antara kita berdua
biarlah kusimpan rinduku dalam barisan awan yang mulai menghitam, kupastikan suatu saat akan berubah menjadi tetesan hujan, mengguyur seluruh tubuh mungilmu hingga engkaupun menggigil kedinginan dan sesekali berkata “segeralah hentikan badai rindumu ini sayang, karena aku tak mampu lagi menerima rindumu yang
berkepanjangan”
berkepanjangan”
July 5, 2011
Subscribe to:
Posts (Atom)