indahnya cahaya saat purnama mulai mengangkasa,
tak seindah rasa yang kini merasuk penuhi jiwa
laksana ribuan mutiara berkilauan cahaya,
senyumnya menelisik jauh menembus ruang dalam dada
setiap hela nafas yang kau punya adalah pesona,
memikat sukmaku yang mulai kehilangan asa
sesekali bibir ini bergetar pelan seolah ingin bersuara,
mungkin engkaulah sosok yang selama ini aku damba
untuk kesekian kalinya hati ini kembali meronta,
namun selalu saja tak berani datang untuk menjelma
menjadi sebentuk untaian kata bertahtakan cinta,
hingga tercipta sebuah romansa antara kita
kini biarlah aku merindu diantara sisi ruang hampa,
memeluk erat bayang semu tak berwujud rupa
entah sampai kapan rasa ini akan sanggup terjaga,
mungkin hingga engkau datang dan memelukku dengan mesra
No comments:
Post a Comment